Selasa, 12 Mei 2009

Kesaksian Seorang Terdakwa

Ada sebuah persidangan tentang kasus pembunuhan seorang pengusaha kaya dimana telah mencapai pada tahap mendengarkan pembelaan dari terdakwa.

Hakim : Sekarang kita persilahkan kepada terdakwa untuk memberikan pembelaan

Terdakwa : (Dengan menggebu-nggebu) Sungguh pak !! saya benar-benar tidak bersalah !! anda tidak hadil pak hakim ! karena perlu anda tahu saja ! pada saat itu... pada saat itu..... saya...saya....saya dalam keadaan ......

Hakim : Dalam keadaan mabuk??

Terdakwa : Dalam keadaan dendammm !!!


Kongres Pencopet Sedunia

Pada suatu hari diadakanlah pertemuan pencopet sedunia yang diadakan di Jakarta. Terpilihlah 3 orang pencopet dengan kemampuan yang paling baik. Ketiga pencopet tersebut masing-masing berasal dari Amerika Serikat, Perancis dan Indonesia yang kemudian bersiap-siap akan mempergakan keahlian masing-masing di atas panggung.

Pencopet Amerika : Lihatlah ! saya akan mencopet dompet orang ini dimana di dalam nya terdapat lonceng (menunjuk pada rekannya yang memperlihatkan sebuah lonceng, kemudian memasukkan dompet dan lonceng ke dalam sakunya)

Pencopet Amerika : Yakkk! (sambil merogoh kantong rekannya yang berisi lonceng) tanpa suara sedikitpun!.. bagaimana??

Penonton : Woooww!!

Pencopet Perancis : Saya akan memperlihatkan rekaman kapan saja saya mencopet orang seminggu terakhir ini... (sambil memperlihatkan rekaman saat ia mencopet di layar besar)

Pencopet Perancis : Lihat !!! Hebat bukan?? sambil mencopet saya merekam pekerjaan saya!

Penonton : WoooooooooooW !!

Dan giliran pencopet Indonesia. Namun orangnya tidak keluar-keluar. Baru setelah menunggu selama 30 menit barulah dia muncul di atas panggung. Dia tampak membawa banyak barang dalam kedua saku celananya dan dua bungkusan hitam yang dibawanya sehingga dia tampak sulit sekali untuk berjalan.

Pencopet Indonesia : Maaf maaf saya terlambat.....

Penonton : Huuuu...... orang indonesia kebiasaan nya pasti selalu telat!!

Pencopet Indonesia : Maaf saudara- saudara..... saya hanya mau mengatakan "periksalah barang-barang yang sekiranya anda bawa".....

Sabtu, 02 Mei 2009

SEBUAH ANALOGI ............

Karya Tulis.....
Karya Tulis itu..... dapat diibaratkan layaknya permainan catur
Jika engkau adalah pemain yang awam.... maka engkau akan merasa sangat kesulitan pada awalnya
Jika engkau tidak segera memajukan pionmu ...... maka engkau tidak akan pernah bisa memulai permainanmu
Dan jika engkau tidak pernah memajukan pionmu selangkah pun....... maka engkau tidak akan pernah merasakan kemenangan ataupun kekalahan
Ketika kau sudah memajukan satu buah pionmu saja!....maka...... selamat! anda mulai masuk dalam pertarungan .......
Nah...ketika kamu maju inilah maka kita akan mulai mengenal bagaimanakah cara-cara masing senjata kita untuk maju......
Kamu akan tahu kemudian,.....entah dalam waktu yang lama ataupun singkat........... bahwa ternyata terdapat trik-trik khusus yang dirancang untuk mengelabui lawanmu..........
Saat inilah! kamu sudah mulai mengerti bagaimana cara maen catur yang baik.......karena sudah tahu trik-triknya......
Ketika engkau menang......maka engkau akan mendapatkan rasa kepuasan! rasa kebanggaan........
Begitu pula jika kalah.............. engkau akan merasa marah! tidak puas dan lain sebagainya!
Tapi ingatlah esensi dari sebuah permainan!
Fairplay!
Toh catur hanyalah sebuah permainan!
Siapa saja bisa menang dan bisa kalah.....
Hanya saja...................
Itu tergantung usaha dari pemain caturnya untuk belajar dan terus belajar!............